Rabu, 21 September 2011

heboh pamenang


ada2 aja ni  Suku Anak Dalam Dihajar Massa, Satu Tewas
  .
Minggu, 11 September 2011 01:04
BANGKO – Empat orang warga Suku Anak Dalam (SAD) mengamuk di kawasan Jembatan Gantung Sungai Lintang Kecamatan Pamenang, sekitar pukul 13.00 Wib, Sabtu (10/9).
Diduga amukan warga SAD itu dipicu kejadian saat melewati jembatan gantung, motor yang dikemudikan Saleh salah satu warga SAD terjatuh dan langsung menuduh salah seorang warga yang berdiri diatas jembatan penyebabnya.
Warga sempat meredam emosi saat ke empat warga SAD, Debus, Sabar, Tamrin dan Saleh, menantang warga yang berdatangan untuk duel satu lawan satu.  Amarah warga yang diperkirakan ratusan orang itu memuncak ketika salah seorang warga SAD hendak menodongkan senjata ke arah lurah.
Akibatnya, Saleh tewas ditempat setelah dihantam benda tumpul dibagian kepala dengan kondisi berlumuran darah. Sementara Debus, Sabar dan Tamrin mengalami luka serius disekujur tubuhnya dan mendapat perawatan dirumah sakit umum Kol Abunjani Bangko.
Menurut Lurah Pamenang, Saipudin, yang berada dilokasi kejadian, insiden amukan warganya bermula disaat empat warga SAD hendak melewati jembatan gantung menggunakan 2 unit motor bermuatan jengkol.
Saat itu ada salah satu warga sedang berdiri di atas jembatan sambil melihat warga yang sedang mancing, ketika sedang melewati jembatan itu, Saleh warga SAD yang membonceng rekannya terjatuh dan menuduh warga yang berdiri dijembtan itu penyebabnya.
“Warga SAD terjatuh dijembatan dan menuduh warga yang berdiri dijembatan itu penyebabnya. Padahal di (warga SAD) jatuh sendiri,” kata Saipudin.
Setelah terjatuh, warga SAD itu menyerang warga. Beruntung warga yang belum diketahui identitasnya dapat menghindar dan meminta pertolongan. Kemudian warga berdatangan karena disekitar jembatan banyak warga yang tengah berkumpul, tetapi warga belum menyerang warga SAD itu.
“Selaku lurah saya tentu ingin mendengar keterangan dari mereka (warga SAD), akan tetapi mereka tetap menantang,” terangnya.
Meskipun empat orang warga SAD yang menyandang senapan laras panjang (kecepet) menantang duel lawan satu.
Ketika Saipudin berhadapan dengan warga SAD itulah, emosi warga memuncak, pasalnya Saleh itu terlihat oleh warga hendak menodongkan senjata ke arah Saipudin, sehingga warga cepat merebut senjata itu dan berhasil menarik pelatuknya dengan sasaran keatas.
Kemudian warga menyerang ke empat warga SAD dengan menggunakan berbagai macam benda disekitar lokasi.
“Kemarahan warga memuncak disaat salah seorang warga SAD itu hendak mengarahkan senjatanya kearah saya dan warga merebut senjata mereka dan menarik pelatuknya dan keempat warga itu diserang, sehingga membuat Saleh tewas ditempat,” ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Doni ketika ditemui di TKP mengatakan, belum diketahui penyebab secara pasti keributan antara warga SAD dengan warga Sungai Lintang Pamenang.
Dugaan sementara warga marah lantaran salah seorang warga SAD hendak menodongkan senjata ke arah lurahnya, sehingga keributan terjadi dan mengakibatkan satu orang tewas dan 3 orang luka berat.
“Belum diketahui pasti penyebabnya, dugaan sementara warga menyerang karena lurahnya ditodongkan senjata oleh salah seorang SAD,” ungkapnya.
Guna menyelidiki penyebab dengan pasti, saat ini aparat telah menyita 7 unit motor, satu karung jengkol dan puluhan kayu yang berserakan di TKP dan meminta keterangan saksi.
“Kita telah menyita beberapa unit motor, satu karung jengkol dan beberapa potongan kayu yang berserakan di TKP untuk kepentingan penyelidikan,” ujarnya. (infojambi.com/YUD/RUD)